Sangat
banyak pembicaraan mengenai bahaya rokok
yang dapat kita temui, baik di forum-forum resmi maupun obrolan sehari-hari. Namun,
jumlah perokok yang ada di Indonesia
maupun di dunia pun tak kalah banyaknya dan entah kapan para perokok itu bisa
punah.
Saya
rasa, mungkin hampir semua orang yang sudah bisa membaca pernah membaca tulisan
seperti di bawah ini.
Tapi anehnya
walaupun pada kemasan rokok sudah
tercantum tulisan tentang bahaya rokok
yang sangat menakutkan, tetap saja para perokok yang bisa dibilang “bodoh” itu melahap
racun tersebut. Mungkin mereka berharap bisa mengidap salah satu penyakit yang
tercantum pada kemasan rokok tersebut. (?)
“Mengurangi stress, sudah kecanduan, sebagai
teman atau bahkan sebagai penyumbang pendapatan Negara”. Berbagai alasan itu
selalu saja digunakan untuk tetap merokok. Padahal, banyak alasan untuk tidak
merokok yang lebih kuat dan lebih jelas untuk dijalankan dibandingkan
alasan-alasan tidak bermutu dan tidak jelas yang dilontarkan para perokok
“aneh” itu. Pantas saja industri rokok khususnya di Indonesia menjadi
penyumbang pendapatan negara yang besar.
Saat ini, remaja bahkan anak-anak usia
10 tahun pun sudah berani mencoba untuk merokok. Mengapa mereka melakukan itu ?
Satu- satunya alasan yang dapat dipertahankan adalah para orang tua yang
memperlihatkan contoh yang tidak baik didepan anak-anak.
Sebenarnya, apa enaknya merokok? Pemberi
efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Hanya secuil itu ?! dibandingkan
dengan segudang kerugiannya. Rokok hanya sekedar benda yang mengandung lebih
dari 4.000 zat yang berbahaya bagi kesehatan. Itu hanya benda yang banyak merugikan
diri sendiri, orang – orang yang kau sayangi, dan masyarakat lain di sekitarmu.
Seseorang
yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang
sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih
merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas. Sebagian perokok
biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar
merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap
rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di
tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain,
sehingga orang lain akan terkena penyakit kanker. Kegiatan yang merusak tubuh
adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau
barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli
agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.
Perokok Aktif bisa dibilang sebagai
tersangka, dan perokok pasif adalah korbannya. Perokok aktif
adalah orang yang merokok
secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang
tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi
menghisap asap rokok yang dikeluarkan
dari mulut orang yang sedang merokok. Itulah sebabnya dikatakan, kalau
merokok itu merugikan diri sendiri & orang lain.
Menjadi perokok aktif saja dapat sangat
membahayakan kesehatan, bagaimana dengan perokok pasif yang bahayanya
jelas-jelas lebih parah dari perokok aktif ?! Padahal, mereka tak mendapat
secuil keuntungan pun. Mulai dari anak – anak hingga Lansia yang tidak berdosa
harus ikut merasakan malapetaka para perokok sialan itu. Kasihan, bukan ?
Saya sangat salut pada orang – orang seperti
di bawah ini.
Tapi, saya lebih salut kepada orang yang
belum sama sekali menghisap sebatang rokok.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia yang
mengorbankan uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif, dan
lain sebagainya. Maka bersyukurlah anda jika belum merokok, karena anda adalah
orang yang smart / pandai.
Bagi yang belum merokok, Ketika seseorang menawarkan rokok maka tolak
dengan baik. Merasa kasihanlah pada mereka yang merokok. Jangan dengarkan
mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikutan merokok.
Karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras mereka ingin berhenti merokok.
0 komentar:
Posting Komentar